Saat itu, ada siswa bernama Agung Al-Fajar. Siswa Baru MAN 2 Kota Bandung yang sudah memiliki hafalan Qur'an di atas 15 juz. Ini adalah prestasi baru dan sangat prestisius untuk peserta didik di MAN 2 Kota Bandung. Memang, kemampuang Agung al-Fajar, bukanlah hasil proses belajar di madasah yang baru di masuki saat ini. Namun, kehadiran Agung al-Fajar membawa energi baru di lingkungan Madrasah.
Adalah Agung pula, yang kemudian terobsesi masuk ke pengurusan OSIS. Dia merencanakan akan aktif di Osis dan memuat program baru di organisasi intra madrasah ini. Namun, selepas berbicara dengan pembina OSIS dan pembina keagamaan yang lainnya, dia mengurungkan diri untuk aktif di OSIS. Setir yang kendalikannya kini, bukan menjadi pengurus OSIS, tetapi cukup dari MPK dan kemudian merancangn program Tafidz Club.
Pada tahun pelajaran 2016-2017 inilah, mulai dirancang program Kelompok Tahfidz, dengan ketua umum clubnya adalah Agung Al-Fajar, serta pembina pertamanya yaitu Ustadz Solehudin, M.Ag., dengan pembina Agamanya yaitu Ustadz Suherman, M.Ag.
Pada kegiatan awalnya, kelompok tahfidz ini mendapat sambutan luar biasa. Pendaftaran pertama, melebihi dari peminta ke Lingkung Seni Madrasah. Lebih dari 150 siswa madrasah mendaftar sebagai peserta TC. Selepas itu, TC pun melaksanakan traing atau pelatihan untuk membentuk kader Tahfidz yang disebut DUTA TAHFIDZ. QUR'AN Dengan pelatihan ini, setiap peserta lulusan training, mendapat gelaran DTQ, Misalnya, Ahmad DTQ, yang artinya mendapat amanah untuk menyelenggarakan muraja'ah hafalan qur;an di kelas masing-masing.
Aroma program TC ini, kemudian tambah semarak lagi, dengan dikembangkannya program GEMA (gerakan membaca al-qur'an) dan Gerakan menghafal qur'an). Pelaksanaannya dilaksanakan setiap 15 meit awal pelajaran jam pertama, dan menjelang shalat dzhuhur berjamaah di Masjid Atholobin MAN 2 Kota Bandung.
Dari program ini, terlahir juga program "jalur tahfidz untuk masuk MAN 2 Kota Bandung". Bagi ananda siswa, baik dari SMP, MTs maupun program paket belajar yang memiliki hafalan qur'an dan qiro'at, dapat memanfaatkan jalur Tahfidz dan Qiroat untuk menjadi siswa madrasah.
No. | Tahun | Pembina | Pelatih | Ketua Ekskul |
1 | 2017-2018 | Endi Mulyadi, M.Ag. | Solehuddin, M.Ag. | Agung Al-Fajar |
2 | 2018-2019 | Jajang Arka, M.Ag | Solehuddin, M.Ag. | Agus |
Dokumen Standar Layanan Kehumasan
dokumen tentang standar administasi
Khutbah Jum’at Pertama, Menjadi Khalifah وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْه
Dina sabaraha kasempeten, sok aya bae santri nu tumanya, naha enya urang teu bisa sukses ? ku naon urang teu sukses dina nyanghareupan kahirupan ? Masalah sarupa kieu, sigana lain ngan saukur masalah nu karandapan ku barudak santri di madrasah. Urang
Ari tarékah (sarat) supaya budak pagegedéanana jadi jelema hadé, tibubudakna kudu cageur, nyaeta henteu réa kasakit dina badanna, henteu apes pancadriana, nya-éta: seukeut deuleu, seukeut ambeu, awas déngé, percéka, padang ati. Saur Radén Do
Al-Qur’an menggunakan kalimat retoris atau istifham taqriri atau taubikh, untuk menjelaskan mengenai adanya berita-berita yang didalamnya tak ada keraguan. Namun, sayang manusia kerap meragukannya. Karena itu, al-Qur’an menggunakan kalimat istifh
Pembentukan dan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) atau lebih lengkapnya Ibukota Negara Nusantara (IKN Nusantara), sudah menjadi keputusan politik bangsa Indonesia. Keputusan ini, satu sisi diapresiasi sebagai keberanian dalam menindaklanjuti gagasa